Komunikasi pemasaran
global
E-marketing
Menurut American
Marketing Association yang dikutip oleh Kleindl dan Burrow (2005) marketing
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep,
harga, promosi dan distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni
pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan
dan konsumen.
Keuntungan yang dapat
diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing
1. Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan
yang belum dipenuhi oleh pesaing.
2. Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam
kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.
3. Transaksi binis secara elektronik dan dengan biaya yang
rendah.
E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau
semua konsumen dalam hitungan detik.
4. Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna
tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.
5. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat
dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat
6. Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi,
langkah-langkahnya dan hasil yang didapat
7. Dapat mengawasi pesain
8. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen
9. Dapat mendistribusikan program dan informasi tentang
produk melalui E-mail atau file transfer.
aspek komunikasi
dalam pemasaran global
1. Kebutuhan Kategori (Category Needs)
Aspek kebutuhan
kategori ini, konsumen mendapat edukasi secara tidak langsung melalui
pengalaman hidup sehari-hari, yaitu dengan memilih produk-produk yang hanya
dibutuhkan saja. Konsumen yang memiliki perbedaan persepsi memiliki ketelitian
dalam memilih produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan seperti manfaat
produk, keunggulan produk, dan lain sebagainya.
2. Perilaku, Pembelian
Faktor perilaku
konsumen juga berpengaruh terhadap pembelian suatu produk. Setiap konsumen
memiliki perilaku yang berbeda tergantung dari minat konsumen terhadap barang
yang ingin dibeli. Perilaku tersebut meliputi rasa ketertarikan, tidak
tertarik, ragu untuk membeli, dan perilaku konsumen lainnya. Aspek ini juga
dimanfaatkan produsen untuk menyusun strategi pemasaran produk dengan hadiah
berupa bonus-bonus tambahan setiap pembelian produk yang dijual.
3. Sikap Merek (Brand Attitude)
Sikap merek biasanya
digunakan oleh konsumen untuk membandingkan kualitas produk. Konsumen akan
mereview kelebihan dan kekurangan produk dan mengkomparasi produk tersebut
dengan produk lain.
4. Fasilitasi
Perilaku/Pembelian
Seorang produsen
biasanya akan mudah menginformasikan keunggulan produknya. Aspek fasilitasi
perilaku ini tidak hanya mempresentasikan dalam segi produk saja, tetapi aspek
ini juga memberikan informasi mengenai lokasi-lokasi yang menjual produknya.
Selain itu, aspek ini juga menginformasikan harga dan distribusinya
5. Niatan Perilaku, Pembelian
Niatan perilaku
merupakan sebuah rencana konsumen untuk membeli produk yang telah ditawarkan
oleh produsen. Rencana pembelian produk tersebut tidak hanya sesaat, tetapi
seorang konsumen berniat untuk membeli produk tersebut dalam jangka panjang.
Artinya, produk yang dibeli dalam jumlah banyak tersebut akan digunakan untuk
kebutuhan di masa depan
6. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge)
Konsumen lebih banyak
menggunakan aspek pengetahuan merek untuk memilih produk yang akan dibeli.
Kebanyakan konsumen tidak merasa ragu apabila sudah banyak mengetahui kualitas
produk, benefit produk, ciri khas produk, dan lain sebagainya. Hal ini membuat
konsumen akan terus-menerus mengonsumsi produk-produk yang sudah dipercaya
tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
7. Kepuasan Pasca Beli
Kepuasan pasca beli
merupakan sebuah aspek yang sering digunakan produsen untuk menguji produk yang
telah diperjualbelikan tersebut. Produsen biasanya membuat semacam testimoni
atau kritik dan saran dari konsumen terhadap produk yang telah ditawarkan.
8. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek
merupakan kemampuan seorang konsumen untuk mengingat kembali produk apa yang
ingin dibeli setelah tertarik melihat promosi produk. Apabila konsumen
menyadari dengan mengingat secara cepat disebut kesadaran merek aktif.
Sedangkan konsumen yang mengingat hanya dalam kondisi tertentu disebut
kesadaran merek pasif.