Kamis, 29 Oktober 2020

tugas manajemen pemasaran era revolusi industri 4, kajian sosial budaya Kentucky Fried Chicken (KFC)


Perusahaan yang menerapkan kajian sosial budaya Kentucky Fried Chicken (KFC)

    Fast Food Indonesia atau yang lebih dikenal dengan KFC Indonesia merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang ritel makanan cepat saji dan bermarkas di JakartaIndonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978, dan pihak pertama yang memiliki izin waralaba KFC. Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan potensi bagi industri makanan cepat saji KFC. Kebutuhan makanan cepat saji sangat dibutuhkan karena meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama dikawasan perkotaan tren demografi di Indonesia yang terus meningkat, memberikan peluang pada KFC Indonesia agar terus Berkembang. KFC dalam menjual produknya menyesuaikan produknya berdasarkan latar belakang maupun budaya dan kultur yang berbeda-beda di seluruh dunia salah satunya di Indonesia.

    Dari kajian sosial budaya yang dilakukan KFC dapat diketahui bahwa ayam goreng yang menjadi menu utama KFC dapat disandingkan dengan nasi yang merupakan makanan pokok orang Indonesia, hal itu merupakan contoh kajian sosial budaya. Selain ayam goreng KFC terus berinovasi dalam hal menu makanan, mereka banyak memadukan menu makanan mereka dengan taste makanan lokal lalu menambahkan menu makan lokal seperti perkedel dll. KFC mencoba menunjukan jati diri sebagai brand bukan global juga lokal, tapi menyebutnya dengan glokal. Mereka mencoba mengkombinasikan keduanya.

     Dapat kita lihat bahwa KFC melakukan beberapa kajian lingkungan eksternal sebelum memasuki pasar Indonesia, KFC memasuki pasar Indonesia melakukan modifikasi menu supaya sesuai dangan lidah orang Indonesia hal itu digunakan untuk memenagkan peluang pasar, pangsa pasar, dan menarik perhatian orang Indonesia untuk membeli sehingga dapat meningkatkan penjualan.


sumber 

http://marketingheryanto.blogspot.com/2012/06/pemasaran-global-dan-sosial-budaya.html

http://eve-gapunyablog.blogspot.com/2012/01/kfc-budaya-amerika-yang-mengindonesia.html

https://marketeers.com/kfc-brand-global-juga-lokal-tapi-glokal/

Jumat, 09 Oktober 2020

tugas manajemen pemasaran era revolusi industri4, 1 Tantangan dan peluang daur hidup produk dalam pemasaran global

 Tantangan dan peluang daur hidup produk dalam pemasaran global


Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Produk

1.      Tahap perkenalan

tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya, biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas. Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-betul baru) dikarenakan masih berada ditahap permulaan, dan biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga tinggi terutama biaya periklanan (Promosi). Strategi ini memiliki empat bentuk.

a.      Strategi peluncuran cepat (rapid skimming)

Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.

b.      Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)

Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.

c.       Strategi Penetras Cepat (Rapid Penetration Strategy)

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.

d.      Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.

2.      Tahap pertumbuhan

Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan. Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli. Pesaing baru mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, dan laba meningkat. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.

a.       Rapid growth

Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.

 

b.      Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.

3.      Tahap kedewasaan

Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam perusahaan. Biasanya tahap ini merupakan tahap terlama, Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity. Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya. Terdiri dari tiga tingkat

a.       Tingkat Growth Maturity,

pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.

b.      Tingkat Stable Maturity

penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.

c.        Tingkat Decaying Maturity

penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.

4.      Tahap penurunan

Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir siklus hidup produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan.

 

Peluang pasar global

Dengan berkembangnya pasar khususnya pasar global maka perusahaan dapat melakukan pengenalan produk mereka lebih luas, dan itu dapat tetap mempertahankan daur hidup produk karena produk semakin dikenal masyarakat dunia sehingga produk dapat terus dijual atau dapat melebarkan pangsa pasar. Pemasaran global sangat berguna bagi produk yang ada dalam fase atau tahap perkenalan dan pertumbuhan karena produk mereka dapat dikenal dan diminati masyarakat, tentu dengan strategi pemasaran yang baik dan unik sehingga orang dapat mengetahui tentang produk yang dijual, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.

 

Tantangan pasar global

            Tentu pasar global memiliki tantangan bagi setiap perusahaan, tantangan itu ialah karena semakin terbukannya informasi jadi pelanggan dapat mencari produk yang meraka inginkan dan tentu setiap perusahaan akan berlomba-lomba menarik perhatian calon pembeli, pada situasi seperti ini perusahaan dituntut memiliki promosi yang kreatif dan dapat menarik perhatian konsumen dan tentu dengan meningkatkan layanan, kualitas produk yang dijual sehingga jika konsumen membeli produk yang dijual bisa merasakan kepuasan produk tersebut dan dapat melakukan pembelian ulang.

 

 

Sumber:

https://kuliahmarket.wordpress.com/2015/08/28/siklus-hidup-produk-product-life-cycle/comment-page-1/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengetahui-strategi-pemasaran-untuk-setiap-tahapan-siklus-hidup-produk/#:~:text=Pengelolaan%20strategi%20siklus%20hidup%20sebuah,dan%20tantangan%20yang%20berbeda%20pula.

http://dewamakalah.blogspot.com/2013/04/strategi-pemsaran-dan-daur-hidup-produk.html