Perusahaan Indonesia
yang mendapatkan lisensi dari negara asing (biofarma)
Bio Farma merupakan
BUMN produsen Vaksin dan Antisera, saat ini berkembang menjadi perusahaan Life
Science., didirikan 6 Agustus 1890. Selama 126 tahun pendiriannya
Bio Farma telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, baik
yang berada di Indonesia maupun mancanegara. Lebih dari 130 negara telah
menggunakan produk Bio Farma terutama negara-negara berkembang, dan 50
diantaranya adalah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam
(OKI). Produksi Vaksin Bio Farma telah memenuhi standar yang telah ditetapkan
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mendapatkan pra kualifiasi dari
Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2
Miliar dosis pertahun, Bio Farma telah memenuhi kebutuhan vaksin Nasional dan
kebutuhan vaksin dunia melalui WHO dan UNICEF. Dengan filosofi Dedicated
to Improve Quality of Life, Bio Farma berperan aktif meningkatkan
ketersediaan dan kemandirian produksi Vaksin di negara-negara berkembang dan
negara-negara Islam untuk menjaga keamanan kesehatan global (Global Health
Security).
Perusahaan yang berbasis di bidang farmasi ini
termasuk kedalam 30 perusahaan farmasi di dunia yang bisa mengekspor vaksin ke
131 negara. Bio Farma memang dalam proses produksinya begitu bergantung pada
pasar global, dengan 65% produknya diekspor ke berbagai negara. Sudah berkiprah
selama 124 tahun, perusahaan global ini masih terus melakukan inovasi dalam
bidang vaksin. Pada 2015 lalu, Bio Farma telah diberik ijin oleh WHO (World
Health Organization) untuk melakukan ekspor vaksin Pentavalen ke seluruh dunia.
Vaksin ini terbilang inovatif, karena merupakan gabungan dari enam vaksin dasar
seperti difteri, polio, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan juga Haemophylus
influenza B. dengan temuan
ini, imunisasi yang dilakukan kepada bayi tidak perlu sebanyak 9 kali seperti
pada umumnya, namun hanya perlu 3 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar